Teori Mimesis dan Teori Significant Form

Nama : fathan kertabakti

NPM : 202246500679

Kelas : R3I

Mata Kuliah : Filsafat Seni

Dosen Pengampuh : Dr. Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn. 

1. Trauma

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah trauma.jpeg

"Trauma Bagaimana cara menari di dalam darah dan tetap waras? Sonia Sanchez"

Dalam puisi ini, Sonia Sanchez mengeksplorasi tema trauma dan bagaimana seseorang dapat bertahan dalam situasi yang sangat sulit. Puisi ini mengajukan pertanyaan tentang bagaimana seseorang dapat mengatasi pengalaman traumatis dan tetap menjaga keseimbangan emosionalnya, bahkan ketika lingkungan sekitarnya penuh dengan penderitaan.

  • teori memesis : karya ini lebih berfokus pada ekspresi emosional dan introspeksi, yang merupakan elemen-elemen sastra daripada visual. Puisi ini mencoba untuk menggambarkan perasaan trauma dan pertanyaan yang menghantui melalui kata-kata, sehingga lebih sesuai dengan analisis dalam kerangka teori sastra dan ekspresi emosional.
  • teori significant form : Karya ini menggunakan representasi visual, yaitu orang yang dililit kain hitam, untuk menyampaikan pesan atau emosi yang lebih mendalam. Dalam teori significant form, elemen visual yang signifikan, seperti komposisi dan bentuk, dapat menciptakan pengalaman estetis yang kuat pada pemirsa. Dalam hal ini, gambaran orang yang dililit kain hitam mungkin memiliki elemen visual yang menarik perhatian dan menciptakan kesan emosional yang dalam, terutama dalam konteks trauma.

2. Whispering Horror



karya ini adlah sebuah representasi visual yang menggambarkan peran sentral ketakutan dalam pengalaman manusia. Pernyataan ini merangkum gagasan bahwa ketakutan adalah salah satu emosi paling mendasar dan kuat yang dimiliki manusia, dan itu memiliki kemampuan untuk memicu imajinasi manusia untuk menciptakan ilusi yang melampaui batas alam. Lukisan ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh emosi ini, tidak hanya dalam aspek psikologis, tetapi juga dalam kemampuannya untuk menginspirasi imajinasi manusia untuk melahirkan ilusi yang dapat menciptakan realitas baru atau menghadirkan hal-hal yang tidak ada dalam alam semesta alami. Ini adalah representasi visual yang mendalam dan kuat tentang kompleksitas manusia dan kekuatan emosi dalam menciptakan dunia yang berbeda dan mengubah persepsi kita terhadap kenyataan.

  • teori memesis : seni digunakan untuk merefleksikan dan menggambarkan emosi manusia dan pengalaman batin mereka, khususnya ketakutan. Lukisan ini mencoba merepresentasikan emosi manusia secara visual dan bagaimana emosi tersebut dapat mempengaruhi cara kita melihat dunia. Meskipun tidak secara fisik mereplikasi objek alam, ia menciptakan pengalaman artistik yang menggambarkan aspek psikologis manusia, yang sesuai dengan pendekatan memesis dalam seni yang mengekspresikan dan merefleksikan keadaan manusia.
  • teori significant form : Emosi seperti ketakutan dapat memengaruhi elemen-elemen visual dalam seni, seperti komposisi, warna, dan bentuk, yang menciptakan pengalaman estetis yang intens dan berkesan pada pemirsa. Ini mengingatkan kita pada kekuatan seni untuk menyampaikan emosi yang mendalam dan universal melalui elemen visual, dan bagaimana emosi ini dapat menciptakan ilusi yang menantang batasan alam dalam karya seni. Dalam kerangka teori significant form, karya seni dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan dan menghadirkan emosi seperti ketakutan melalui elemen-elemen visual yang kuat dan berkesan.

3. the corrupted scientist

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah scientist.png

Ilmuwan yang Terkorup memanfaatkan objektivitas dan kemungkinan ilmu pengetahuan untuk merusaknya sesuai dengan keinginan yang terpelintir. Memanipulasi data agar sesuai dengan apa pun yang diinginkannya sambil memanipulasi tubuh korban-korbannya, Nightmare Lord ini berusaha untuk memahami tidak hanya bagaimana menyebabkan rasa sakit terbesar pada subjeknya, tetapi juga bagaimana memutar dan merusak tubuh mereka dengan cara yang paling menarik. Dia adalah ahli dalam penyiaran informasi yang salah, dan suka menyebar "obat mujarab" palsu untuk penyakit di media sosial.

Lebih memilih untuk menggunakan alat bedah, racun, dan penyiaran informasi yang salah daripada kekuatan kasar, Ilmuwan yang Terkorup sayangnya juga memiliki kekuatan dan kecepatan puncak manusia, dan perubahan yang telah dia buat pada dirinya sendiri untuk mengembangkan beberapa salinan organ yang paling sering digunakan membuatnya sangat tahan terhadap kerusakan. Lord ini adalah perwujudan menakutkan dari segala cara manusia bisa menyalahgunakan ilmu pengetahuan ketika kehilangan etika atau moral.

  • teori memesis : Karya tersebut menggambarkan karakter Ilmuwan yang Terkorup dan perbuatannya dengan menggunakan ilmu pengetahuan untuk tujuan jahatnya. Meskipun tidak mencoba mereplikasi objek fisik, karya ini lebih berfokus pada penceritaan karakter dan peristiwa melalui narasi, bukan pada representasi visual. Dalam konteks teori memesis, karya ini menceritakan cerita karakter daripada mencoba mereplikasi objek fisik. Meskipun demikian, karya ini berhasil menciptakan gambaran karakter yang kuat melalui deskripsi naratif.
  • teori significant form : karya tersebut menggambarkan karakter Ilmuwan yang Terkorup dan perbuatannya yang mengerikan. Meskipun bukan fokus utama pada elemen visual, karya ini menciptakan gambaran tentang kejahatan karakter tersebut melalui deskripsi naratif yang kuat. Karya ini menyampaikan perasaan ketakutan dan kecaman terhadap penyalahgunaan ilmu pengetahuan dengan efektif, dengan karakter tersebut menjadi simbol perusakan etika dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

KESIMPULANNYA

iga teori ini memberikan sudut pandang yang berbeda dalam memahami seni. Teori mimesis menekankan reproduksi objek nyata dalam seni, sementara teori "significant form" menyoroti keindahan yang terletak pada ekspresi bentuk yang memiliki daya tarik estetis independen. Pemikiran Aristoteles mengenai mimesis menilai seni berdasarkan kemampuannya untuk merepresentasikan dunia fisik, sementara Clive Bell dalam teori significant form menyoroti makna abstrak dalam karya seni.

Ketiga teori ini memberikan kerangka kerja yang berbeda dalam menghargai dan memahami seni, dengan mimesis menekankan representasi objek nyata, pandangan Aristoteles menyoroti makna manusiawi, dan teori significant form menciptakan pandangan abstrak tentang nilai estetis dalam bentuk seni. Semua teori ini telah mempengaruhi perkembangan seni dan estetika seiring berjalannya waktu, dan mereka memberikan pandangan yang beragam dalam menghargai dan memahami karya seni dalam berbagai bentuknya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Karya Seni pada 2Madison Galery

Tugas 1 filsafat seni Buat 5 pertanyaan mendasar berkaitan dengan seni yg ada di dalam diri kalian? Dan jawablah?